Akurasi menunjukkan kedekatan nilai hasil pengukuran
dengan nilai sebenarnya. Untuk menentukan tingkat akurasi perlu
diketahui nilai sebenarnya dari parameter yang diukur dan kemudian dapat
diketahui seberapa besar tingkat akurasinya. Presisi menunjukkan
tingkat reliabilitas dari data yang diperoleh. Hal ini dapat dilihat
dari standar deviasi yang diperoleh dari pengukuran, presisi yang baik
akan memberikan standar deviasi yang kecil dan bias yang rendah. Jika
diinginkan hasil pengukuran yang valid, maka perlu dilakukan
pengulangan, misalnya dalam pengukuran berat badan atau tinggi badan
seseorang dilakukan pengulangan sebanyak n kali. Dari data tersebut
dapat diperoleh ukuran harga nilai terukur adalah rata-rata dari hasil
yang diperoleh dan standar deviasi. Perbandingan dari tingkat presisi,
akurasi dan bias dari suatu hasil pengukuran dapat diilustrasikan pada
gambar 1.

Gambar 1. Pola hasil pengukuran analitik
Gambar 1 menyajikan pola target hasil dari olah raga menembak atau
memanah yang analog dengan pola hasil pengukuran analitik yang ideal.
Pada gambar 1 (a) sebaran data cukup baik dan mendekati data aslinya.
Hasil data dikatakan presisi dan tidak bias atau tidak menyimpang.
Gambar 1 (b) menunjukkan sebaran data yang presisi, tetapi menyimpang
dari target yang sebenarnya berarti data dikatakan bias. Gambar 1 (c)
menunjukkan sebaran data yang meluas berarti data yang diperoleh tidap
presisi. Data 1 (c) tersebut tidak bias relatif jika dibandingkan dengan
data 1 (d) yang sama-sama tidak presisi. Faktor-faktor presisi dan bias
ini sangat ditentukan oleh terjadinya faktor-faktor kesalahan yang
terjadi selama pengukuran.
Semoga Membatu..